TEMPO.CO, Palembang - Sejumlah kebakaran hutan dan lahan atau karhutla yang berlangsung lama dan meluas menimbulkan lahan terbakar di Sumatera Selatan terus meluas. Hingga kini sudah 2.000 hektare luas lahan terbakar sejak musim kemarau berlangsung pada Mei 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan Ansori di Palembang hari ini. Kebakaran hutan ini sebagian besar terjadi di Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas, Musi Banyuasin, dan Penukal Abab Lematang Ilir.
“Salah satu karhutla yang cukup hebat terjadi pada pertengahan Agustus lalu yakni di Muara Medak, Kabupaten Musi Banyuasin yang sampai dua pekan,” kata Ansori, Senin, 9 September 2019. Untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan ini, BPBD melakukan operasi darat dan udara menggunakan sarana dan prasarana yang sudah disiapkan sebelumnya.
Khusus untuk operasi udara, sementara ini dikerahkan delapan unit helikopter yakni dua unit untuk patroli yakni satu pesawat Cessna Caravan dan satu unit heli AS350. Selain itu juga digunakan enam unit untuk waterbombing, yakni RA 22747 dan Kamov UR CIO yang pemadaman di Ogan Ilir (OI).
Sementara empat heli jenis RA 22583, RDPL 34230, RDPL 34140 PKL dan RDPL 3420 untuk pemadaman di Ogan Komering Ilir. Selain itu ada satu unit heli MI8 8156 yang khusus disiagakan di Pangkalan Udara TNI AU Palembang untuk perawatan.